Tuesday, April 28, 2009

Jadikan Itu Milik Pribadi


Adalah mungkin untuk dekat dengan Kristus, tetapi dari kehidupan yang ditawarkan-Nya. Hal ini benar, bahkan di antara ke-12 murid pertama Kristus. Mereka memilki kesempatan yang paling jelas untuk memiliki hubungan pribadi dengan-Nya. Namun di lingkaran dalam sekalipun, ada seseorang, mungkin yang paling dipercaya di antara anggota kelompok (karena dia yang memegan uang), yang benar-benar tidak pernah memiliki hubungan pribadi dengan Kristus, seperti yang kita bicarakan ini.
Yudas mengetahui banyak tentang Kristus. Dian mengenal kebiasaan Gurunya dengan baik sehingga dia dapat menuntun musuh-musuhnya ke tempat pertemuan di taman. Dia mengenal Kristus dengan baik, sehingga dapat mengkhiantinya-Nya dengan sebuah salam ciuman. Namun, Yudas tidak mengenal Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan. Meskipun dia di percaya, si "pemegang uang" ini tidak pernah memiliki hubungan pribadi dengan Allah yang berpusat kepada Kristus, yang dapat kita alami sekarang.
"Mengetahui Kristus yang telah mati adalah sejarah.
Percaya bahwa Dia mati bagi saya itulah keselamatan."
Hubungan pribadi dengan Kristus bermula dari suatu peristiwa yang disebut Yesus sebagai kelahiran kembali (Yoh 3:3). Hanya jika kita dilahirkan secara rohani dalam keluarga Allah, barulah kita dapat menjadi anak-anak-Nya dan anggota keluarga rohani-Nya.
Akuilah kebutuhan kita. Kita lahir ke dunia dalam keadaan hidup secara jasmani, tetapi mati secara rohani, kita kehilangan kualitas hidup yang telah ditetapkan bagi kita. Alkitab mengatakan "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah" (Rm. 3:23), "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak" (Rm. 3:10) dan "upah dosa ialah maut" (Rm 6:23).
Sadarilah apa yang telah Allah lakukan untuk kita. Allah sungguh mengasihi kita sehingga Dia mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dunia untuk menyelamatkan kita dari dosa (Yoh. 1:1-4;3:16). Yesus telah mati untuk menggantikan kita, memberikan diri-Nya sendiri sebagai korban yang sempurna untuk membayar upah atas dosa kita. Dengan satu pengorbanan, Dia membayar segala dosa kita. Dengan satu pengorbanan, Dia membayar segala dosa kita mulai dari yang paling kecil dan yang paling buruk.
Percayalah terimalah karunia Allah. Tidak seorang pun yang diselamatkan karena perbuatan baik. Kita diselamatkan karena kepercayaan kita kepada Yesus.. Alkitab berkata, Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan karena usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang memgahkan diri" (Ef. 2:8-9).
Kata-kata yang kita ucapkan kepada Allah dalam menerima anugerah keselamatan-Nya mungkin berbeda-beda. Hal yang terpenting adalah bahwa kita cukup percaya kepada-Nya untuk mampu mengatakan sesuatu seperti ini:
Tuhan, aku tahu aku telah berdosa terhadap Engkau.
Aku percaya bahwa Yesus adalah Putra-Mu, bahwa Ia mati
di kayu salib untuk membayar hukuman dosa-dosaku,
dan bahwa Ia bangkit dari kematian untuk membuktikannya.
Sekarang aku menerima pengampunan-Mu yang seutuhnya
dan hidup yang kekal. Aku menerima Yesus sebagai pemberian-Mu untuk keselamatanku.
Jika itu adalah ungkapan yang jujur dari hati Anda, Anda telah memasuki suatu hubungan pribadi dengan Allah!


"Karena kasih Allah akan dunia ini, Dia berikan Anak-Nya yang tunggal- Untuk mati di salib kalvari, bebaskanku dari dosa; Suatu hari Dia 'kan datang kembali, betapa mulianya! Indahlah kasih-Nya kepadaku. -Towsend"



Terambli dari Santapan Rohani

0 comments:

Post a Comment

 

Renungan dan lagu Rohani Blak Magik is Designed by productive dreams for smashing magazine Bloggerized by Ipiet Blogger Templates © 2008